Sabtu, 20 Agustus 2016

Deskripsi Desa Ujung Bulu Jeneponto PART 1

DESKRIPSI DESA UJUNG BULU
a.      Keadaan Fisik Wilayah
Desa Ujung Bulu terletak di sebelah utara Ibu kota Kecamatan Rumbia pada koordinat 5°26’31.56” S 119°53’00.36’’ E dan 5°23’04.72” S 119°56’18.09’’ E. Desa dengan luas 666,12 ha ini berjarak ± 15 km dari kota kecamatan dan ± 40 km dari Ibu kota Kabupaten. Adapun batas wilayah Desa Ujung Bulu adalah sebagai berikut:
a.         Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai
b.        Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tompobulu
c.         Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jenetallasa
d.        Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa
Berdasarkan letak geografisnya, Desa Ujung Bulu berada di dataran tinggi yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas, serta kaya akan potensi sumber daya alam lainnya, seperti sumber mata air yang dapat ditemukan di setiap dusun. Desa ini merupakan salah satu desa di Jeneponto yang mempunyai tingkat kesuburan tanah yang sesuai dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman palawija maupun tanaman hortikultura.
Desa Ujung Bulu termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa ini terdiri dari tujuh (7) dusun yaitu Dusun Bonto Manai, Dusun Bonto Jai, Dusun Kambutta Toa, Dusun Kayu Colo, Dusun Bungayya, Dusun Panakkukang, dan Dusun Balewang.
Desa Ujung Bulu memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Umumnya musim hujan terjadi pada bulan November hingga April, bahkan kadang hingga bulan Juni. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei hingga Oktober. Rata-rata curah hujan mencapai 1.535 mm, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, sedangkan curah hujan terendah pada bulan Juli, Agustus, dan September.

b.      Sosial Ekonomi
Jumlah penduduk Desa Ujung Bulu dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2015. Tercatat jumlah penduduk Desa Ujung Bulu 2.382 jiwa dengan perbandingan laki-laki 1.223 jiwa dan perempuan sebanyak 1.159 jiwa. Berdasarkan data pemerintah Desa Ujung Bulu tahun 2015, jumlah rumah tangga yang ada di Desa Ujung Bulu tercatat sebanyak 807 KK. Pertambahan penduduk tidak terlalu pesat, hanya saja tingkat pernikahan usia dini yang masih tinggi dimana perempuan rata-rata menikah diusia 15-18 tahun, yang mestinya pada usia tersebut mereka masih mengenyam bangku sekolah. Walaupun demikian angka kepadatan penduduk di Desa Ujung Bulu masih tergolong kurang padat. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata jumlah anggota keluarga setiap rumah tangga sebanyak lima jiwa yang terdiri dari dua orang tua dan tiga anak.
Jumlah rumah tangga di Desa Ujung Bulu sangat besar sehingga perlu ada pemberdayaan baik di tingkat Pemerintah Desa maupun tingkat masyarakat sehingga pendapatan masyarakat meningkat guna mencukupi kebutuhan rumah tangga apa lagi dengan potensi yang ada di Desa Ujung Bulu yang apabila dimanfaatkan dengan baik dapat menunjang peningkatan pendapatan masyarakat. Berdasarkan hasil sensus penduduk desa Ujung Bulu pada tahun 2015, tingkat kemiskinan masyarakat mencapai 41%. Hal ini menandakan bahwa desa Ujung Bulu memiliki tingkat kesejahteraan yang masih sangat perlu ditingkatkan.
Masyarakat Ujung Bulu umumnya adalah masyarakat yang religius, sopan, ramah, tekun dan rajin bekerja. Ketekunan ini dibuktikan dengan kebiasaan masyarakat yang menghabiskan hampir seluruh aktivitasnya di kebun. Kehidupan sosial masyarakat sehari-hari masih kental dengan budaya timur yang mempertahankan semangat gotong royong dan bekerja sama dalam berbagai bidang, baik dalam hal pekerjaan fisik bangunan maupun pertanian. Hal ini menjadi ciri khas masyarakat Jeneponto pada umumnya dan masyarakat Desa Ujung Bulu pada khususnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil sensus tahun 2015 tingkat pendidikan warga Desa Ujung Bulu meningkat dibandingkan tahun lalu dan setara dengan pendidikan di desa lainnya. Namun, masih perlu perhatian yang lebih serius untuk memberi penyadaran kepada seluruh masyarakat Ujung Bulu akan pentingnya pendidikan bagi pembangunan desa, karena dengan adanya pendidikan masyarakat lebih mampu melakukan pengembangan dan pemanfaatan potensi yang ada di desa. Sarana dan prasarana pendidikan cukup memadai dengan adanya bangunan sekolah dasar yang ada di Desa Ujung Bulu.
Mayoritas penduduk Ujung Bulu memiliki mata pencaharian sebagai petani dan berkebun, sesuai dengan hasil komoditi terbesar yang bersumber dari Ujung Bulu adalah kopi. Selain itu, banyak juga yang mengandalkan tanaman hortikultura seperti bawang merah, kol, wortel, tembakau dan sawi.
Berdasarkan hasil diskusi dan informasi dari masyarakat bahwa di Desa Ujung Bulu tidak ada penyakit yang mendominasi dikarenakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Penyakit yang umumnya diderita warga adalah penyakit muntaber dan influenza. Penyakit ini kadang terjadi pada musim hujan dan pada saat pergantian musim.
Unit pelayanan kesehatan yang ada di Desa Ujung Bulu berupa 1 unit Pustu yang dijadikan sebagai sarana pertolongan pertama bagi warga desa. Namun untuk saat ini masih belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat karena adanya beberapa kendala, seperti sangat jauh dari standar kesehatan serta fasilitas yang masih belum memadai. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dari semua pihak baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten untuk memberikan bantuan sarana dan prasarana.
Desa Ujung Bulu yang berada di dataran tinggi ini merupakan daerah yang subur dan memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk dikembangkan, baik itu dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, maupun ekowisata. Pada sektor pertanian dan perkebunan, masyarakat pada umumnya menanam tanaman sayur-sayuran, jagung, kopi, tembakau, dan cengkeh. Sedangkan untuk sektor peternakan, masyarakat umumnya memelihara sapi, kambing, kuda, dan lain-lain. Adapun untuk sektor ekowisata, desa ini memiliki banyak objek wisata yang dapat dikembangkan misalnya wisata hortikultura, air terjun, dan wisata alam pegunungan. Namun untuk saat ini, masyarakat umumnya hanya memperoleh pendapatan dari sekor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Kondisi geografis desa Ujung Bulu yang sangat potensial sehingga sangat memungkinkan bagi masyarakat untuk memiliki mata pencaharian ganda. Selain bertani masyarakat Ujung Bulu juga memperoleh pendapatan dari sektor peternakan. Walaupun secara umum teknik beternak masyarakat masih bersifat tradisional sehingga masih perlu dikembangkan untuk memperoleh pendapatan yang maksimal demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c.       Potensi Kawasan
Desa ujung bulu memiliki potensi yang banyak dalam berbagai bidang. Seperti dalam bidang pertanian, ujung bulu memiliki beragam tumbuhan hortikultura, tanaman pangan dan macam-macam buah. Dan dibidang perkebunan, ujung bulu memiliki kebun tembakau, cengkeh, dan kopi Arabica cita rasa madu yang telah diolah dari buah kopi hingga diolah bijinya menjadi bubuk. Namun untuk kedepannya desa ujung bulu ingin memproduksi tembakau menjadi rokok. Dan kopi akan dibuat menjadi hak paten desa ujung bulu
Selain lahan pertanian dan perkebunan yang luas dan subur, Desa Ujung Bulu memiliki sumber daya alam yang penting yaitu Bukit bontolojong dimana belum terekspos oleh masyarakat jeneponto yang di dalamnya terdapat Air terjun yang sangat jernih airnya, terdapat hewan langkah seperti Anoa dan ayam hutan. Di ujung bulu pula sangat berkelimpahan mata air. Selain itu terdapat objek wisata goa yang dihuni kelelawar. Di ujung bulu pula ada jalur tracking mendaki ke puncak gunung lompo battang.
Dari sisi kehutanan pula ujung bulu sangat kaya akan hutannya,dimana memiliki beragam jenis pohon dan tumbuhan. Hutan ini pula dapat dijadikan hutan industry dimana terdapat banyak hutan bambu dan hutan rotan. Dan juga terdapat banyak lebah hutan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan industry madu.
Dari sisi perkebunan ujung bulu sangat terkenal akan model rumah adat panggung yang dimana di bawahnya memiliki kandang untuk beragam ternak seperti sapi, kuda, kambing, ayam dan bebek. Dan ternak sapi tersebut dapat dimanfaatkan kotorannya untuk berbagai macam pemanfaatan seperti energy biogas yang dapat menggantikan gas elpiji dalam menghasilkan api dari sebuah kompor. Setelah dimanfaatkan biogasnya, sisa kotoran yang sudah kering dapat dipergunakan sebagai pupuk kompos dan pupuk cair. Sekarang pupuk cair ujung bulu yang diberi brand “bontolojong” telah diproduksi dalam kemasan botol. Dari sisi perikanan sangat berpotensi mengingat sumber daya air yang sangat melimpah sehingga mampu mendukung dalam pembuatan kolam ikan untuk dimanfaatkan ikannya menjadi industry produksi ikan.



1 komentar:

  1. JTG Casino - $20 FREE Chip Bonus for New players - JDTM Hub
    JTG Casino 성남 출장안마 is part of the JTG Casino Rewards program, 오산 출장샵 giving you a complete 대구광역 출장안마 and 포항 출장안마 easy way to 충청북도 출장샵 earn $20 free chip with the code JTG500. Click the

    BalasHapus